Pernah mendengar cam konsentrasi di film-film perang dunia atau
bersettingkan pergolakan Nazi? Nah, miris kan melihat camp-camp
tersebut. Semua orang serba menderita dan sengsara hidup di dalam camp.
Ada yang sakit-sakitan, dan bahkan ada yang hidupnya berakhir karena tak
kuat menderita. Tetapi, keajaiban cinta tak pernah kalah oleh
penyiksaan tersebut.
Mau tahu buktinya? Adalah Luigi Pedutto dan
Mokryna Yurzuk, saling jatuh cinta saat tahun 1944 dipertemukan di camp
konsentrasi milik Hitler. Lugi adalah seorang tahanan perang berdarah
Italia, sedangkan Mokryna berdarah Ukraina. Bertahun-tahun mereka hidup
di camp konsentrasi, sengsara dan menderita. Pun demikian cinta mereka
lebih kuat dari segalanya, sehingga mereka berjanji untuk tetap bertahan
demi cinta mereka.
Begitu Hitler ditundukkan, Luigi justru
dipulangkan ke negaranya di Italia dan berulang kali ditolak saat
mengajukan visa kembali ke Rusia. Mokryna sendiri, harus tetap berada di
Rusia dan menunggu kekasihnya menjemput.
Mereka berpisah selama
60 tahun, dengan cinta yang tak pernah berkurang dan justru bertambah
besar. Keinginan keduanya untuk bertemu selalu menjadi semangat hidup,
dan mendorong keduanya melakukan usaha ini itu. Hingga akhirnya tahun
2004, Luigi menuliskan surat pada sebuah stasiun televisi di Rusia.
Program acara tersebutlah yang akhirnya mempertemukan keduanya. Dan
setelah 60 tahun terpisah, cinta sejati itu bertemu kembali. Tak ada
yang berkurang, tak ada yang saling melupakan. Cinta mereka tetap utuh!
Kamis, 09 Juli 2015
Selasa, 07 Juli 2015
Langganan:
Postingan (Atom)